skip to Main Content
Plastik Dan Gejolak Permasalahannya

Plastik Dan Gejolak Permasalahannya

PAM WIYUNG – Surabaya, Berbicara tentang plastik, bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Dilansir dari Indonesia.go.id, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Sementara itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Jumlah ini menempatkan Indonesia di urutan kedua sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar, setelah Tiongkok.

Bukan urutan yang patut dibanggakan, karena sampah plastik mengancam berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan biota laut dan keseimbangan ekosistem di lautan.

Data dari Geotimes tahun 2016 yang dilansir dari lingkunganhidup.co menyebutkan bahwa sampah di Jakarta mencapai 6.500 ton per hari dan 13% dari sampah tersebut adalah sampah plastik. Di Bali, angkanya mencapai 10.725 ton per hari, sedangkan di Palembang, angkanya naik tajam dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari.

Selain itu, ditambah lagi dengan jumlah impor sampah plastik dari negara-negara lain yang pada tahun 2018 mencapai 320 ribu ton atau naik hingga 150% dari tahun sebelumnya. Dampaknya, tentu saja polusi di Indonesia akan semakin meningkat dan kualitas lingkungan hidup menjadi terancam.

Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), 100 gerai anggota Aprindo selama setahun menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastik atau setara dengan 65,7 Ha kantong plastik. Jumlah ini bisa disamakan dengan 60 kali luas lapangan sepakbola.

Oleh karena itu, Aprindo mendukung langkah pemerintah untuk mengurangi sampah plastik dengan menerapkan kantong plastik berbayar.

Nah penggunaan plastik tentunya membawa dampak yang besar bagi lingkungan. Terus bagaimana solusi mengatasi gejolak permasalahan ini?

1. Membawa tas belanja

Agar tas belanja tidak tertinggal, apalagi jika Anda mendadak harus belanja, sebaiknya siapkan sebuah tas belanja lipat di tas. Anda juga bisa menyediakan berbagai ukuran tas belanja untuk kantong buah, sayur, dan keperluan rumah tangga lainnya.

2. Memakai kemasan plastik yang dapat digunakan kembali

Sediakan pula tempat minum untuk membeli minuman kopi atau es teh boba. Ganti penggunaan sedotan plastik dengan sedotan stainless. Sebisa mungkin, gunakan wadah plastik yang dapat digunakan kembali ketika Anda harus membeli gorengan atau camilan kesukaan lainnya.

Jika kemasan plastik Anda berlabel food grade atau BPA free, artinya wadah Anda aman untuk menyimpan makanan dan minuman. Walaupun ada label microwave safe, hindari memanaskan makanan menggunakan wadah plastik agar tidak terjadi kontaminasi kimia.

3. Memilah sampah plastik

Sedikitnya, Anda bisa menyediakan 2 macam tempat sampah. Satu tempat sampah organik untuk kulit buah, sisa smakanan, serta sampah kertas dan satu lagi tempat sampah anorganik untuk sampah plastik. Hal ini juga akan mempermudah petugas sampah dalam mengumpulkan dan memilah sampah rumah tangga.

Selain itu, Anda bisa langsung menyetorkan sampah plastik ke bank sampah terdekat dari rumah Anda. Tak perlu repot keluar rumah, Anda tetap di rumah saja karena ojek online kini bekerja sama dengan beberapa perusahaan air mineral dalam menyediakan layanan pengiriman sampah plastik ke bank sampah.

4. Mendaur ulang sampah plastik

Untuk sampah plastik yang telah dikumpulkan, Anda bisa menyetorkannya ke tempat daur ulang di kota Anda. Pilihan lainnya, Anda bisa melakukan daur ulang sendiri di rumah dengan membuat kerajinan tangan dari plastik.

Contohnya membuat rumah lampu gantung, pot tanaman dengan, tempat pensil, hingga tempat penyimpanan dari botol plastik. Anda juga bisa membuat tas belanja dari bekas bungkus kopi instan atau kemasan deterjen yang dikumpulkan.

Masih banyak lagi tentunya. Nah sebagai manusia mulai hari ini yuk kita tetap menjaga lingkungan.

sumber : rumah.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back To Top