![[Hari Pertama] Darul Arqam PAM Wiyung 1442 H](https://pamwiyung.com/wp-content/uploads/2021/05/14.jpg)
[Hari Pertama] Darul Arqam PAM Wiyung 1442 H
PAM WIYUNG- Surabaya, Meneladani kisah rasulullah, Darul Arqam merupakan salah satu cara Rasulullah SAW mengkader para sahalat sebelum hijrah ke kota Madinah. Pada masa awal pengkaderan tersebut Rasulullah SAW menanamkan aqidah yang kuat kapada para sahabat dengan cara uswah atau keteladanan.
Rasulullah tidak hanya menyampaikan akan tetapi mempraktekan langsung ajaran secara nyata kepada para sahabat. Lewat kegiatan darul Arqom itulah Rasulullah berhasil mencetak orang-orang hebat yang melanjutkan tongkat estafet perjuangan dakwah Raulullah.
Tepat pada 1 Mei 2021 para santri memulai kegiatan darul arqam yang diselenggarakan panti asuhan muhammadiyah wiyung. Menghadirkan pemateri yang sangat luar biasa. Darul Arqam panti asuhan muhammadiyah wiyung mengusung tema” Dengan Semangat Ramadan, wujudkan kader peradaban yang berkemajuan.”
Selama dua hari darul arqom disambut antusias oleh 30 santri panti dan perwakilan santri TPA/TPQ At-taqwa, Sabtu – ahad (1-2/05/2021).
Kegitan tersebut diawali dengan pembukan darul arqom oleh Drs Hasyim Mawardi, M.Pd.I. selaku Kaur Pendidikan dan pengasuhan mewakili Kepala panti yang berhalangan, beliau menyampaiakan terima kasih atas terelenggaranya kegiatan tersebut.
Lanjut beliau Darul Arqam adalah salah satu cara Rasulullah SAW mengkader para sahabat sebelum hijrah ke kota Madinah. Pengkaderan dilaksanakan di rumah salah satu sahabat arqom. Sedari awal rasul menanamkan aqidah yang kuat dengan cara uswah atau keteladan.
Darul arqom dimulai dengan materi oleh ketua PCM Wiyung Drs. Ranu Wasisto, MM. tentang “Generasi pemimpin”. Beliau menyampaiakan UU nomor 40 menjelaskan tentang peran pemuda dalam kepemimpiinan yang berkhlak dan cerdas. Rasulullah adalah contoh pemimpin yang menjadi suri tauladan baik dari kepemimpinan dalam keluarga, masyarakat dan negara.
Sikap karakter seperti apa pemuda itu? Tanya Ranu kepada peserta Darul Arqam, “menjadi pemuda yang semangat jangan malas, berpikir kritis, perbanyak diskusi, memeiliki wawasan kedepan dengan banyak iqra atau membaca.” Tambah beliau.
Terakhir beliau berpesan menjadi pemuda yang berakhlak jangan keluar dari pegangan agama, sopan santun kepada orang tua, jujur, disiplin, bertanggungjawab dan banyak bersyukur insyaAllah akan berhasil.
Materi sesi ke dua oleh ustaz Ferry Yudi A.S, M.Pd.I. dengan tema “Kader Generasi Al Ma’un”. Beliau memulai dengan mengajak Peserata menonton film yaitu film Sang Pecerah. Bagaimana perjuangan seorang pendiri Peryarikatan untuk menegakkan kemurnian agama sesuai ajaran quran dan sunnah, lanjut Ferry perjuangan meluruskan arah kiblat sesuai arah yang benar.
Salah satu santri diminta membacakan salah satu cuplikan skrip santri yang bertanya “apa itu agama kyai?”, kyai diam dan tersenyum lalu mengambil biola dan memainkannya. Setelah selesai, kyai Dahlan bertanya kepada santrinya “apa yang kamu rasakan?” . “Keindahan, ketenangan, harmonis, kelembutan seakan semua maalah selesai khyai” jawab santrinya. “Itulah agama, agama adalah ketentraman, kecerahan, kedamaian, hakikat agama itu seperti musik yang mengayomi, menyelimuti dan memberi inspirasi yang tercermin dari penganutnya” terang sang kyai.
Kata kunci dari tema Darul arqom ini adalah Kader, perdaban, dan berkemajuan. Kader itu harus siap dimanapun ditempatkan dan muhammadiyah memanggil, kader tidak boleh lemah, harus ikhlas, dan cerdas. ”Berkemajuan selalu memberikan kontribusi bagi masyarakat, umat dan bangsa. Jika kalian di panti, beri kotribusi yang terbaik untuk panti” Ujar beliau.