
Daring Bukan Penghalang Untuk Belajar
PAM WIYUNG – Surabaya, Di masa Pandemi Covid-19 yang kian belum terlihat buntut akhirnya membuat masyarakat global termasuk Indonesia mengalami perubahan pola aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari segi ekonomi, pendidikan, transportasi, maupun biaya pengeluaran yang lebih banyak di pangkas untuk mengantisipasi kekurangan kebutuhan pokok sehari-hari. Dampak dari pandemi juga memengaruhi pekerjaan yang harusnya WFO (Work From Office), ke WFH (Work From Home), ini juga berlaku bagi para pengenyam bangku sekolah, para pelajar dalam lingkup SD, SMP, SMA hingga jenjang selanjutnya juga menghadapi sistem pembelajaran via daring.
Banyak yang mengeluh terhadap pembelajaran via daring, dikarenakan banyak yang masih belum paham tentang teknis dalam pembelajaran daring. Ada tenaga pendidik pernah menyampaikan bahwa Pembelajaran daring membuat kurangnya Interaksi antara Guru dan muridnya, menjadikan tidak adanya kultur budaya yang seharusnya ada.
Namun meski demikian bukan berarti pembelajaran via daring tidak memiliki esensi, karena tujuan belajar adalah selain berinteraksi sosial juga berkembang dan meningkatkan diri mau itu dari ilmu pendidikan ataupun pengalaman dari belajar itu sendiri.
Via daring bukan berarti menjadi ajang untuk bermalas-malasan. seperti dalam gambar seorang santri bernama Faruq Al Farussi begitu serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan gurunya, tak hanya itu teman-teman nya yang lain juga belajar bersama dalam satu ruang sebelum melaksanakan kegiatan PTS (Penilaian Tengah Semester).