skip to Main Content
Al Battani : Penemu 365 Hari Dalam Se-Tahun

Al Battani : Penemu 365 Hari dalam Se-Tahun

PAM WIYUNG – Surabaya, Kalender merupakan sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu. mulai dari tanggal hingga tahun. Tanggal ini bisa didasarkan dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan. Di dalam 1 tahun terdapat 365 hari dan taukah kamu sosok berpengaruh dibalik penentuan hari dalam se-tahun tersebut?

Beliau adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan muslim pada abad pertengahan yang cukup berpengaruh yang dikenal sebagai Al-Battani.

Salah satu karyanya yang cukup populer adalah Kitab al-Zij, yang pada abad ke-12 diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan judul De Scientia Stellarum atau De Motu Stellarum.

Lahir sekitar 850 Masehi (M), ilmuwan asal Irak ini mempunyai nama lengkap Abu Abdullah Muhammad ibn Jabir ibn Sinan al-Raqqi al-Harrani al-Sabi al-Battani. Orang Eropa memanggilnya dengan nama Albategnius.

Sejak kecil, al-Battani tertarik dengan bidang keilmuan sang ayah, sehingga dia ikut menekuni ilmu astronomi. Setelah keluarganya pindah ke Raqqah, beliau mulai melakukan berbagai penelitian.

Beberapa karyanya yang paling populer salah satunya yakni Kitab al-Zayj. Kalender astronomi tersebut dibuat sekitar 900 M secara cermat. Sekitar abad ke-12, kitab itu diterjemahkan ke bahasa Latin dengan judul ‘De Scientia Stellarum’ atau ‘De Motu Stellarum’.

Kitab al-Zayj berisi beragam hasil peneropongan al-Battani terhadap berbagai bintang tetap. Penemuan sang ilmuwan tidak hanya bermanfaat bagi Bangsa Arab tapi juga dunia luas.

Seperti astronom Timur Tengah lainnya, al-Battani mengikuti berbagai tulisan Ptolomeus dan mengembangkan karya Ptolomeus berjudul The Almagest. Ketika mempelajari The Almagest, al-Battani justru mendapatkan penemuan besar, yaitu titik Aphelium.

Titik Aphelium merupakan titik terjauh bumi ketika mengitari matahari tiap tahunnya. Ia menemukan, posisi diameter semu matahari tidak lagi berada pada posisi yang dikemukakan Ptolomeus.

Tak hanya berhasil dalam berbagai penelitian ilmu astronomi, Al Battani pun mumpuni di bidang ilmu pasti. Dirinya orang pertama yang menggunakan sinus dan consinus sebagai ganti hypotenuse yang sebelumnya digunakan bangsa Yunani.

Berkat penemuannya, saat ini kita bisa mengetahui bahwa dalam setahun ada 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik (sumber lain menyebut 365,24 hari).

Keakuratannya bahkan membuat ahli matematika asal Jerman bernama Christopher Clavius menggunakan hitungan al-Battani untuk memperbaiki kalender Julian. Setelah mendapat izin dari Paus Gregorius XIII, kalender diubah dan mulai digunakan pada 1582.

Ahli Astronomi asal Prancis La Lande mengatakan, al-Battani termasuk salah satu dari 20 ahli astronomi dalam sejarah manusia. Lewat bukunya berjudul Sejarah Alam Semesta, La Lande menulis, al-Battani merupakan ahli astronomi paling terkenal pada masanya.

Sumber : https://www.republika.co.id/berita/pzkpa0320/albattani-sosok-di-balik-jumlah-360-hari-dalam-1-tahun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back To Top